Hidup Adalah Pembelajaran dan Belajar Itu Untuk Kehidupan
Hidup Adalah Pembelajaran dan Belajar Itu Untuk Kehidupan
Fatih, melamun ditepi sungai sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Cuaca terlihat sangat cerah sampai-sampai matahari terbit sembari tersenyum elegan. Pohon kelapa nampak sedang menari-nari sambil melambai-lambikan dedaunan kepada Fatih, namun Fatih masih saja memasang wajah kusamnya.
Tak lama Joni pun menghampiri Fatih dan duduk disampingnya “Lo napa bro? kusut amat tu muka, belum di setrika ya?...”
Joni sendiri adalah rekan sebangku Fatih yang sangat perhatian kepada teman satunya ini, bahkan hal yang terlihat sepele pun tak luput dari pandangan si Joni.
“Jadi gini, nilai Matematika ane merah nih bro, mana UTS gak ada remidi lagi hufft, kalo gini caranya bisa turun anggaran ane” ungkap Fatih kepada Joni dengan ekspresi murungnya yang tak kunjung reda.
“Anggaran apa bro? emang ada ya, nilai merah bisa nurunin anggaran?” Joni yang tadinya ngomong seadanya, kini makin serius karena pembahasan Fatih yang agak nyeleneh.
“Maksud ane tuh pemasukan harian bro, bukan anggaran dari pemerintah.”
“Makanya kalo mau UTS tuh dipelajari dulu, kan udah dikasih tahu materi apa yang bakalan keluar Fatih… Waktu itu juga udah tak ingetin buat belajar kan? Kalo dah kek gini baru nyesel, hadeh.” Tegas Joni dengan lantang.
“Yang namanya penyesalan kan emang diakhir Joni.. Kalo diawal ya pendaftaran namanya, karena kukira gampang soalnya, eh ternyata ada pengembangan soal. Maaf ya Jon, waktu itu gak dengeerin kamu.”
Akhirnya Fatih pun sadar bahwa belajar itu setiap saat, setiap waktu dan betul yang dikatakan umminya “Hidup adalah pembelajaran dan belajar itu untuk kehidupan.”
“Pendidikan bukanlah sesuatu yang diperoleh seseorang, tetapi pendidikan adalah sebuah proses seumur hidup.” – Gloria Steinem
Author : Muhammad Fathur Rahman MPI 21C
Posting Komentar
0 Komentar