Tumbuh Di Tanah Paling Keras
Aku pernah tumbuh
dengan dada menantang langit,
keyakinan mengakar di angan,
dan tangan meraih terlalu jauh
seolah tak ada yang mustahil.
Hari-hari itu penuh cahaya.
Langkahku nyaris menari
menelusuri lorong-lorong harapan
yang kususun dari serpih mimpi.
Namun tak semua tanah ramah bagi benih.
Ada yang kering sebelum hujan tiba,
ada yang retak meski disirami cinta.
Dan aku tumbuh di tanah itu.
Langit memang luas,
tapi jalanku diselimuti kabut.
Harapan tak hancur,
hanya tertunda
meski entah sampai kapan
aku harus diam dalam kepala sendiri.
Bukan tak ingin sampai,
hanya saja:
impian terpaksa kutanam lebih dalam
agar tak patah diterpa kenyataan.
Meski langkahku tak selincah yang lain,
meski harus berdiam lebih lama,
masih ada cahaya kecil
yang bersinar diam di balik awan.
Biar lambat,
asal tak padam.
Biar jauh,
asal tetap berpijak.
Sebab benih yang tumbuh
di tanah paling keras
akan berakar paling kuat.
Karya : Miftakhul Ulum
Editor : Akhmad Ulil
Posting Komentar
0 Komentar