Puisi
Maaf, Jika Aku Pernah Terlalu Jujur
Maaf…
Mungkin aku terlalu sering hadir
Tanpa tahu kapan seharusnya diam.
Terlalu ingin dekat......
Hingga lupa menjaga jarak yang membuatmu aman.
Aku kira perhatian bisa menumbuhkan rasa,
Nyatanya malah menumbuhkan jarak.
Aku kira keberadaanku membawa hangat,
nyatanya malah membuatmu risih dan penat.
Aku tak bermaksud jadi bayangan yang menempel,
Tapi langkahku sering tak tahu arah.
Kupikir kejujuran adalah keberanian,
Mungkin aku hanya sedang bodoh dalam perasaan.
Aku hanya ingin jujur.......
Tentang rasa yang tumbuh tanpa aba-aba,
Tentang kagum yang kadang berubah jadi salah tingkah,
Tentang doa-doa yang diam-diam kusematkan namamu di dalamnya.
Tapi jujurku mungkin membuatmu lelah
Membuat langkahmu terasa sempit
Membuatmu menunduk bukan karena malu
Tapi karena ingin segera pergi dari suasana yang aneh.
Aku minta maaf...
Bukan karena rasa ini salah,
Tapi karena caraku, menyampaikannya belum tepat.
Aku terlalu menggebu-gebu, untuk hadir dalam kehidupanmu
Aku lupa, bahwa tidak semua luka siap disambut oleh cinta baru,
Tidak semua perhatian terasa seperti pelukan
Kadang malah seperti beban.....
Kini aku paham.......
Kenyamanan tak bisa dipaksa hadir,
Dan hati bukanlah tempat yang boleh digedor tanpa izin.
Jadi biarlah aku diam dulu,
Bukan karena menyerah,
Tapi karena aku ingin menata niatku yang berantakan.
Aku ingin belajar lagi,
Bagaimana caranya mencintai seseorang
Tanpa membuatnya merasa terkejar.
Semoga suatu hari nanti,
Jika Tuhan Meridhoi
Kita bisa saling menyapa
Tanpa rasa canggung, tanpa sisa takut,
Tanpa aku lagi yang menjadi alasan kenapa kamu merasa tidak nyaman.
Karya : Albert Iqbal
Editor : Akhmad Ulil


Posting Komentar
0 Komentar