Rahasia Dalam Hening

Di balik sunyi yang menutup telinga,

tersembunyi suara-suara kecil yang berbisik.

Bukan kata, bukan suara yang keras,

tapi getar jiwa yang tak terucap.

Diam bukan berarti kosong,

diam adalah ruang penuh makna,

tempat rahasia mengendap,

tempat rasa tumbuh tanpa suara.

Saat dunia berlari dan berteriak,

aku memilih berhenti dan mendengar,

bukan suara luar, tapi suara dalam,

yang hanya bisa kutangkap di hening malam.

Dalam diam itu aku belajar,

bahwa hati punya cara sendiri untuk bicara,

tanpa suara, tanpa kata,

hanya getar yang menggetarkan jiwa.

Rahasia dalam hening ini,

adalah kekuatan yang tak terlihat,

yang mengajarkan aku arti sabar,

arti menunggu tanpa putus asa.

Aku tahu, bukan semua orang bisa mengerti,

betapa indahnya hening yang berbicara,

betapa dalamnya suara tanpa kata,

yang mengisi ruang-ruang kosong dalam jiwa.

Dalam hening itu, aku menemukan diri,

sebagai potongan kecil dari semesta luas,

yang diam-diam berbisik,

mengajarkan aku tentang arti waktu,

tentang arti kehilangan dan harapan.

Kadang aku terperangkap dalam kebisingan dunia,

tergoda untuk ikut berlari, ikut berteriak,

tapi aku selalu kembali ke hening,

tempat aku bisa bernapas,

tempat aku bisa jujur pada diri sendiri.

Karena di sana, di dalam sunyi yang sederhana,

aku menemukan kekuatan yang tak pernah aku duga,

kekuatan untuk bertahan,

kekuatan untuk bangkit,

kekuatan untuk terus melangkah meski berat.

Aku peluk hening itu seperti sahabat,

yang tak pernah menghakimi atau pergi,

yang selalu ada saat aku butuh,

mengisi kekosongan dengan ketenangan.

Dan aku percaya,

bahwa dalam setiap hening yang aku jalani,

terdapat rahasia kehidupan,

rahasia yang hanya bisa dimengerti oleh hati yang mau mendengar.

Jadi aku terus belajar mendengar,

bukan hanya dengan telinga,

tapi dengan hati yang terbuka,

menerima hening sebagai bagian dari hidup,

sebagai cerita yang tak terucap,

sebagai kekuatan yang tersembunyi dalam diam.

Karya : A. Yoga Imam Wijaya

Editor : Akhmad Ulil