HMJ MPI UIN Walisongo Semarang Sukses Menyelenggarakan Serangkaian Acara Semarak Hardiknas Tingkat Nasional
Lomba KTI Nasional Semarak Hardiknas, di Ruang Auditorium Ahmad Ludjito (Auditorium 1, Kampus 1, Lantai 2), Selasa (28/05/2024). (Pendidikan).
hmjmpiuinwalisongo.com
– Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Universitas
Islam Negeri (UIN) Walisongo sukses menyelenggarakan serangkaian acara Semarak
Hardiknas tingkat nasional, bertempat di Auditorium Ahmad Ludjito (Auditorium
1, Kampus 1), Selasa (28/05/2024).
Rangkaian acara yang mengusung tema "Strategi Transformasi Pendidikan di Era Society 4.0 Menuju Era Society 5.0 dalam Menyongsong Pendidikan Unggul di Indonesia" tersebut menghadirkan beberapa orang hebat dalam bidangnya, diantaranya yaitu Dra. Muni'ah, M.Pd. selaku juri 1, Ahmad Umam Aufi, S.Pd., M.Pd. selaku juri 2, Muhammad Syafiq Yunensa, S.Pd., M.Pd. selaku juri 3 pada perlombaan KTI tingkat nasional yang dilaksanakan pada pukul 08.30 WIB di Auditorium 1 lantai 2.
Dalam perlombaan yang dilaksanakan pada pukul 8.30 WIB tersebut menghadirkan lima semi-finalis yang berasal dari berbagai universitas yang diantaranya yaitu Aida Makbullah & Nisrina Arfa dari Universitas Negeri Jakarta, Muhammad Mahmud & Dicki Suandi dari UIN Walisongo Semarang, Mas Rukhin & Bagas Setya dari IAIN Ponorogo, Hanina Maraya & Alisza Fadila dari Universitas Negeri Jakarta, Putri Roza & Nofita Laela dari UIN Walisongo Semarang.
Dari perlombaan tersebut didapatlah tiga juara yang kemudian disampaikan pada saat seminar pendidikan yang dilaksanakan pada pukul 13.00 WIB. Ketiga juara tersebut diantaranya ialah Muhammad Mahmud & Dicki Suandi dengan judul karya Bhinneka Monopoly (Bhimoly): Inovasi Media Pembelajaran Terintegrasi Teknologi Melalui Pengembangan Monopoly Sebagai Upaya Meningkatkan Semangat Siswa Dalam Belajar Di Era Society 5.0, Hanina Maraya & Alisza Fadila dengan judul karya Permainan Daring Berbasis Augmented Reality Sebagai Media Pembelajaran Bagi Anak Gangguan Pemusatan Perhatian (ADHD), Putri Roza & Nofita Laela dengan judul karya Transformasi Pendidikan Di Era 4.0: Membangun Society 5.0 Dengan Teknologi Machine Learning Yang Inovatif Dan Berkelanjutan.
Seminar Nasional Semarak Hardiknas, di Ruang Auditorium Ahmad Ludjito (Auditorium 1, Kampus 1, Lantai 1), Selasa (28/05/2024). (Pendidikan).
Selain penyampaian juara Lomba KTI, pada seminar pendidikan yang dilaksanakan di Auditorium 1 lantai 1 tersebut, menghadirkan Instruktur Nasional Madrasah Reform Kemenag RI, Dr. Nur Hadi, M.Pd. sebagai pemateri. Dalam seminar tersebut, Nur Hadi sedikit menyinggung tentang kilas balik kejayaan pendidikan islam di zaman klasik.
"Di zaman klasik, umat Islam pernah mengalami kemajuan di berbagai ilmu, sehingga memiliki warisan intelektual umat Islam ini selanjutnya digunakan untuk membangun kebudayaan dan peradaban Islam guna mewujudkan kemajuan dan kesejahtraan hidup manusia. Kajian tentang konsep pendidikan tidak akan pernah ada habisnya dan selalu akan relevan dan memiliki ruang yang cukup signifikan untuk digali dan tinjau ulang."
Kemudian, Nur Hadi mendeskripsikan tentang Era Society 5.0.
"Era Society 5.0 (disruption) yaitu Sebuah periode di mana teknologi, inovasi, dan perubahan sosial secara signifikan mengganggu atau mengubah industri, bisnis, dan cara hidup manusia secara keseluruhan yang dapat diartikan sebagai sebuah inovasi, merubah seluruh sistem lama dengan cara-cara baru."
Lalu, Nur Hadi menjelaskan ada 5 sikap yang harus diterapkan dalam menghadapi tantangan pendidikan di Era Society 5.0.
"Pertama, kita harus peka terhadap informasi informasi terbaru. Kedua, kita harus berani menciptakan sebuah inovasi baru. Ketiga, kita perlu melakukan sebuah kolaborasi. Keempat, kita juga perlu mengubah pola pikir kita. Kelima, kita harus memanfaatkan semua teknologi pendidikan yang ada."
Selanjutnya, Nur Hadi menjelaskan 3 alasan kenapa harus melakukan sebuah transformasi dalam pendidikan.
"Pertama, pendidikan melibatkan sosok manusia yang dinamis, baik sebagai subjek pendidikan maupun sebagai penanggung jawab pendidikan. Kedua, pendidikan memerlukan inovasi akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ketiga, tuntutan globalisasi yang meleburkan sekat-sekat ras, agama, budaya serta falsafah suatu bangsa, semua itu harus dijawab oleh pendidikan demi kelangsungan hidup manusia dalam situasi serba dinamis dan inovatif."
Terakhir, Nur Hadi menjelaskan ada 3 strategi pendidikan yang dapat diterapkan untuk menuju pendidikan yang unggul.
"Pertama, kita harus mampu menerapkan dan menguasai 4C Skills yang meliputi Critical Thinking (berpikir kritis), Creativity (bkreatifitas), Communication (berkomunikasi), dan Collaboration (berkolaborasi). Kedua, kita harus melakukan perubahan paradigma yang meliputi membenahi metodologi, dan memperbarui pendekatan. Ketiga, dalam menghadapi tantangan pendidikan yang ada, kita perlu meningkatkan beberapa aspek yang diantaranya yaitu meningkatkan spiritual imun mahasiswa, peningkatan etos belajar, penguatan literasi digital, pembentukan karakter baik, peningkatan pengetahuan dan kemampuan dibidang teknologi."
Reporter & Editor : Albert Iqbal
Posting Komentar
0 Komentar