PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER DI MASA PANDEMI COVID-19
Dalam pendidikan di era sekarang memang sangat perlu adanya peningkatan pencapaian sekolah yang mana hal itu tidak luput dari keberhasilan guru dalam mendidik siswa di sekolah, terutama erat kaitannya dengan karakter siswa yang mana akan membentuk kepribadian yang mandiri dan cerdas dalam menghadapi berbagai masalah baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat. Begitu juga akhir-akhir ini pendidikan karakter menjadi wacana hangat terkait sistem permbelajaran daring yang selama ini dilakukan oleh pihak sekolah. Tentunya hal ini akan berdampak signifikan terhadap seluruh aspek yang semula dapat terpenuhi namun, ketidak efektifan sistem tersebut membuat keharmonisan siswa dalam belajar mulai berkurang. Nah sekarang siapa yang bertanggung jawab atas semua hal ini ?
Dalam Al Quran sendiri banyak menjelaskan tentang pendidikan Islam seperti di surat Al Lukman ayat 13 yang artinya: “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.
Pada ayat di atas, dijelaskan bahwa pendidikan yang paling ditekankan adalah pendidikan karakter yang dilakukan orang tua dari rumah, karena pendidikan dari orang tua merupakan pendidikan yang paling pertama didapatkan oleh seorang anak sebelum mendapatkan pendidikan dari luar seperti sekolah atau madrasah. Dan ayat tersebut menjelaskan kepada kita bahwa orang tua sebagai orang dewasa yang ada di rumah dan sebagai guru pertamanya peserta didik, harus melarang kita untuk berbuat yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Disamping itu pada ayat selanjutnya secara terang-terangan menjelaskan kepada kita tentang prinsip-prinsip dasar dari materi pendidikan karakter yang sangat kuat yang terdiri atas masalah iman, ibadah, sosial, dan ilmu pengetahuan yang nantinya akan membentuk karakter seorang anak untuk menjadi bekal bagi anak tersebut.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh tim khusus dari KEMENAG RI dengan jumlah responden sebanyak 178 orang tuam murid dari tingkat TK sampai dengan SMU menunjukan bahwa orang tua siswa setuju untuk mengatakan bahwa mereka tidak dapat sepenuhnya melakukan pendidikan karakter terhadap anaknya tanpa bantuan guru. Para orang tua yakin bahwa guru sangat membantu mereka dalam membentuk dan membangun karakter anak-anaknya. Mereka merasa bahwa keberadaan guru dalam membangun karakter anak-anak sangat dibutuhkan. Tanpa adanya peran serta guru maka orang tua tidak dapat secara maksimal membentuk dan membangun karakter anak – anak mereka.
Meskipun guru harus mengajar dari jarak jauh namun para orang tua masih sangat percaya bahwa pendidikan karakter di bawah bimbingan guru tetap diperlukan demi terciptanya tujuan pendidikan nasional sesuai amanah UUD tahun 1945.
Pendidikan karakter di masa learn from home (belajar dari rumah) ini harus tetap dikawal dan diawasi oleh guru. Menurut Arifin (2003) Tanggung jawab pendidikan karakter ada di tangan kita bersama demi mewujudkan pembangunan pendidikan nasional yang didasarkan pada paradigma membangun manusia Indonesia seutuhnya. Yaitu manusia Indonesia yang memiliki keimanan, ketakwaan, akhlak mulia dan budi pekerti yang luhur, memiliki kapasitas pikir dan daya intelektualitas untuk menguasai ilmu pengetahuan, serta memiliki kecakakapan dan keterampilan demi Indonesia unggul.
Dalam hal ini kami akan mengulas sedikit mengenai pentingya karakter di sekolah :
Pendidikan karakter adalah pendidikan untuk “membentuk kepribadian sesorang melalui pendidikan budi pekerti, yang hasilnya terlihat dalam tindakan nyata seseorang , yaitu tingkah laku yang baik, jujur, bertanggung jawab, menghormati hak orang lain, kerja keras dan sebagainya. (Thomas Lickona, 1991).
Secara historis pendidikan karakter merupakan misi utama para Nabi. Rosulullah Muhammad saw. Punya misi utama diutus kemuka bumi “ Liutammima makarim al akhlaq” yakni untuk menyempurnakan akhlak (karakter). Hal ini mengindikasikan bahwa pembentukan karakter merupakan kebutuhan utama bagi tumbuhnya cara beragama yang dapat menciptakan peradaban. Agama hadir sebagai jalan untuk menyempurnakan karakter. Dalam sejarah dikenal ketika Al Quran turun dibawa oleh Nabi Muhammad ditengah karakter bangsa Arab yang rusak . Al Quran sebagai buku ajar yang menghadapi peserta didik yakni masyarakat Arab jahiliyah itu.Melalui Al Quran secara perlahan dan bertahap serta pasti, karakter itu dibentuk kedalam prinsip-prinsip ketundukkan, kepasrahan, serta kedamaian (makna dasar Islam ). Dimulai dari perintah membaca (iqro), karakter Islam dibentuk, kemudian perlahan-lahan diingatkan untuk ”bangun dari berselimut”, menghayati pergantian alam semesta, berkontemplasi pada malam hari , menghargai sesuatu sesuai dengan kodratnya (warobbuka fakbbir), dan membersihkan perilaku (wasiyabaka fatohhir). Pembentukan karakter begitu memenuhi materi-materi awal Al Quran, bahkan perintah ritual ibadah ( seperti sholat, saum,zakat dan haji ) dikaitkan dengan tumbuhnya karakter yang baik.
Oleh : Muhammad Luthfi
Posting Komentar
0 Komentar