Pak...

Pak...

Usiamu telah menua

Sedikit demi sedikit terkikis habis oleh waktu

Kerutan di wajahmu.... 

Uban uban di rambutmu....

Dan binar mata yang tak lagi seterang dulu saat aku masih balita


Namun, sorot matamu tak pernah berubah

Cinta dan kasih sayangmu kepada keluarga

Tidak dapat di nilai oleh netra manusia

Kuda kudamu kokoh berdiri

Menopang beban sebesar bebatuan gunung di dunia 

Engkau tak pernah membiarkan keluargamu tahu, betapa engkau sangat kelelahan 

Ujung kepala sampai ujung kaki

Mengalir deras keringatmu demi sesuap nasi untuk kami


Pak...

Tidak lelahkah engkau bekerja tanpa henti untuk kami ?

Pak...

Engkau juga butuh tempat cerita untuk keluh kesahmu

Pak...

Izinkan anak anakmu menjadi pendengar setia untuk semua ceritamu

Engkau...

Adalah figur pahlawan pertama bagi anak anakmu 

Kekuatan, kepekaan, kesabaran semua itu engkau ajarkan kepada anak anak mu 

Engkau rela makan secuil tempe dan ikan asin

Demi anak anakmu makan makanan bergizi dan bernutrisi


Pak...

Terlepas dari semua yang engkau berikan

Anak anakmu suatu saat pasti akan seperti dirimu

Mengutamakan keluarganya 

Mengesampingkan dirinya sendiri

Demi melihat tawa bahagia sang keluarga


Karya : Arief Pambudi

Editor : Albert Iqbal

Posting Komentar

0 Komentar